Cari Blog Ini
Jumat, 14 Januari 2011
Terpenjara
Pagi yg terang.
Ia tlah mengatakan beberapa kepingan hatiku untk kumengerti kesudahannya.menyembuhkan sakit lama antara perasaan dan himpitan akal.sebelum setelahnya ia tak dimengerti untk diucapkan.
Mestinya aku runtuhkan puing2 lusuh tembok panjang yg menjamur ini,menjadi dataran yg luas dg rumput dan bunga2 terpelihara jg telaga tmpt bermandi dan berkaca menatap Tuhan di dada.menatap sisa cinta kasih disana..
Tanpa terasa masa itu memisahku.tempat berdiri yg jauh dr tempatmu menari dimalam2 sunyi.bisaku memandang apa adanya,perlu atau tidaknya sbuah kerinduan itu bertemu dlm dilema senja yg salah.beritakanlah keadaanmu sebesar apa yg mampu kau genggam.karena catatanmu pasti kubuat bersusun untk pengaduanku pd Tuhan.seperti do'a2 tulus manusia dg keheningan.disebelah itulah,aku titipkan separuh hati ini untk kau rakit seperti perahu tempatmu berlayar.carilah angin,tegakkan tiang impianmu dg harapan yg akan menuntunmu pd tanah dibawah langit yg ramah.
Ingatanmu akan menjadi beberapa mimpiku malam nanti.untk kutebar menjadi pohon dg ranting dan daun yg menghijau.kembalilah..itu sbuah awal untk dilanjutkan krn merindukanmu lbh dr kegilaan mencintai dunia,pd sebab yg lain..
Lalu bgmn menurutmu setelah mengetahui semuanya antara diam dan berkata.apakah akan adalagi keinginanmu yg lain?..
Dulu..
Aku pernah memacu kuda perang di atas bukit ini untk kulepas dan kutinggalkan agar ia hdp bebas dg cintanya di hutan.ia kutinggalkan sendiri dlm kehidupannya..dan pd saat ini,aku melakukan hal yg sama yaitu mengunci bnyk pintu dihati menutupnya untk tdk berisik dg dunia luar yg kejam.kemudian memenjarakannya dlm kebebasan yg penuh.
Inilah yg aku tau mencintaimu dr sudut terjauh..
di tanah perdikan.di dalam penjara yg sunyi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kata Bijak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar