Terima Kasih Telah Mau Mengunjungi Bloq kami < Cerita Puisi Sahabat >Contact Person 081253333622

Cari Blog Ini

Jumat, 14 Januari 2011

Negeriku

Perlahan2 aku menuruni sbuah istana di pedalaman yg mulai terasa asing.bnyk tulisan kutukan didindingnya yg tebal.sumpah serapah.kesakitan dan cinta yg terabaikan dr rakyatnya seakan menidurkan siang dibalik awan yg hitam.dendamnya membuat lebah tk lg menghasilkan madu.tempat itu menyerupai seratus juta orang yg tenang kemudian bersama2 menjadi gila lalu mengamuk karena rajanya senang tersenyum menipu.apkh ini kbr terbaikku bg negriku atau hal terburuk sepanjang masa aku tdk tau.bnyk emas dan minyak terampas pundi2 mengosong berpindah tgn keluar.sementara mereka anak2 jalanan dan org miskin terlantar tertidur dikolong jembatan meratapi diri dlm penderitaan yg tdk kunjung slesai.

Jk bkn krn darahku tertumpah disini sdh kumohonkan kiranya Tuhan menyempitkannya kemudian memadukan antara utara dan laut selatan untk menenggelamkan sj negri mpu gandring yg tk pernah lelah menunggu ratu adil ini.seterusnya kami slalu menjadi sasaran pembantaian bencana dan ketidak adilan penguasa.hujan dan kelembutan tanah tak mampu memakmurkan bangsanya..laut yg melimpahpun menjadi perebutan pelecehan tanpa perlawanan..Jiran tlah menelanjangi bangsa ini lalu membuang smua kotoran itu kemari.apkh buta mata para pemimpin negri atau hatinya tlh diliputi bnyk kesenangan duniawi?

Suaraku tk lebih dr nyanyian serangga malam yg berbaur dg keletihan.tlah sering jg memeluk negri ini dg air mata sampai tak ada lg rasa iba.

Aku hanya memintamu untk sekali tembakan dulu sblm bertubi2 dg jihad kami.
agar mereka tau kt bkn bangsa pecundang dan dungu.

Tetapi bila begini engkau hanya berani jahat pd kami.rakyat kecil yg tak pernah engkau peduli.drpd mengganyang perampas pertiwi...saat ini mgkn
Geramku Ditertawakan para pemakai jabatan..

Tetapi jgn salahkan kami bila nanti kami ingin merdeka dan berdiri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Bijak